CREGIT INDONESIA

• IT incubator • Event Organizer • IT Volunter • IT Community

CREGIT INDONESIA

• IT incubator • Event Organizer • IT Volunter • IT Community

CREGIT INDONESIA

• IT incubator • Event Organizer • IT Volunter • IT Community

CREGIT INDONESIA

Salah satu kegiatan Cregit

Print Friendly and PDF


Postingan daftar situs web alat AI berdasarkan kategori:


Teknologi Ai kini berkembang pesat hampir di semua bidang. Banyak sekali manfaat yang memudahkan anda dalam membuat atau mengerjakan sesuatu. Manfaatkan teknologi Ai dengan bijak.


Tampilkan postingan dengan label Time Management. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Time Management. Tampilkan semua postingan

Kamis, 04 Maret 2021

Tips Keren Agar Mendapat Promosi - Kuasai Skill dan Hubungan Baik



Pernahkah kamu mendengar keluhan dari seorang karyawan yang mengatakan bahwa ia sudah capek menunjukkan kerja yang bagus dikantor, namun tak kunjung dipromosikan? Saya dulunya juga pernah mengalaminya. Sangat meresahkan dan bikin frustasi, bingung mau berbuat apa.

Kebanyakan dari kita ada yang sudah seharusnya mencapai titik puncak karir, namun tidak kunjung diperhatikan dan dipromosikan untuk menempati level karir yang lebih tinggi. Dan kita hanya bisa menduga-duga, siapa diantara kita nantinya yang akan mendapat penghargaan untuk jabatan yang lebih tinggi.

Apa yang bisa kamu lakukan agar kamu bisa menarik perhatian agar dipromosikan? Dalam artikel ini, ada 5 langkah yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan visibilitas dan kapabilitas kamu di kantor yang akhirnya akan menempatkanmu pada jalur promosi.


1. Perlihatkan apa bidang pekerjaan yang Anda kuasai - dan bagikan pada rekan kerja yang lain

Agar dipertimbangkan untuk dipromosikan, atasan perlu melihat apa bidang pekerjaan yang Anda kuasai di kantor, dan apakah Anda bisa bekerja sama dengan rekan kerja yang lain. Bagaimanapun, tujuan tidak akan tercapai hanya dengan usaha satu orang, namun kerjasama tim.

Apakah ada sesuatu yang menarik dari cara Anda bekerja? Mungkin Anda kuat dalam berpikir strategis dari rekan kerja yang lain, Anda mampu membaca trend dan punya daya analisis yang tajam. Atau Anda seorang yang terampil berbicara, sehingga apapun yang Anda katakan, orang-orang pasti mendengarkan dan melakukannya.

Untuk membedakan Anda dengan rekan yang lain, mulailah dari diri sendiri. "Saya dikenal seperti apa? Apa yang saya kuasai? Apa masalah yang biasanya dikeluhkan oleh orang lain agar bisa saya bantu?" Pertanyaan itu akan membuka kesempatan kepada Anda belajar meningkatkan skill yang sudah Anda kuasai agar menambah nilai Anda pada rekan kerja.

Sebagai contoh, jika Anda terampil pada presentasi, tawarkan umpan balik kepada rekan kerja tentang penampilan dan materi presentasi Anda. Atau tawarkan acara kumpul bersama rekan kerja satu tim, tentang kesepakatan bersama, yang apabila presentasi anggota tim tersebut memukau, maka ia akan mendapat top rekomendasi dipromosikan ke atasan.

Jika Anda mampu memperlihatkan kapabilitas, maka manajemen akan lebih mudah mengenali Anda sebagai orang yang memiliki pengaruh dan tanggung jawab.


2. Kenali bagaimana orang-orang melihat Anda - dan ubah perspektif dari 'Saya' menjadi 'Kami'.

Sejalan dengan meningkatnya karir Anda, temukan peluang untuk mendapatkan umpan balik tentang cara kerja Anda di dalam tim. Ini akan membantu Anda menjadi lebih peka terhadap perilaku Anda yang mungkin saja menurunkan keefektifan kerja Anda. Ini juga menghindarkan Anda dari keterlenaan yang bisa menghambat kemajuan karir Anda.

Mari tinjau teman saya 'Brian', yang diakui oleh atasannya bahwa dia belum pantas dipromosikan meskipun sudah melampaui target kerja secara konsisten.

Ketika saya mewawancara teman kerjanya, saya menemukan bahwa Brian terjegal promosi ke level lebih tinggi karena atasannya menilai dia bukan anggota tim atas dasar caranya memimpin rekan kerja satu timnya. Brian diserahkan tugas memimpin tim yang berkinerja buruk untuk memperbaikinya. Dia berhasil menyelesaikan tugasnya, memperbaiki kinerja tim, dan mencapai tujuan tujuan grup. Namun kesuksesan itu datang dengan mengorbankan keluarnya beberapa karyawan lama dan mereka merusak reputasi Brian saat keluar. Namun eksekutif memandang Brian sebagai 'serigala berprestasi' yang dipertimbangkan.

Setelah saya punya kesempatan bekerja sama dengan Brian, saya mengamati cara kerjanya. Dia sekarang melibatkan timnya dalam perencanaan strategis, mendengarkan lebih banyak masukan, dan bicara lebih sedikit. Sejak itu eksekutif memperhatikan Brian berganti haluan dari 'saya' menjadi 'kami'.


3. Bimbing orang lain untuk mengembangkan kepemimpinan Anda.

Seperti Jack Welch katakan, "Sebelum Anda  menjadi pemimpin, sukses adalah tentang menumbuhkan diri Anda. Setelah Anda menjadi pemimpin, sukses adalah tentang menumbuhkan orang lain."

Anda mungkin belum mengelola sebuah tim, namun kesempatan yang paling awal untuk memimpin orang lain bisa datang dari kegiatan sukarela. Pelajaran terbaik datang saat kita mengajari orang lain. Caranya, Anda bisa menghubungi rekan kerja yang berada pada divisi lain yang memiliki masalah. Tawarkan bantuan kepada mereka, apabila mereka butuh pendampingan untuk menyelesaikan masalah yang ada di dalam tim.

Beberapa tahun yang lalu, saya membimbing seorang wanita muda cerdas namun sangat pemalu. Dia datang dari divisi yang berbeda, mencoba mendekati saya karena menganggap saya orang yang bisa diajak bicara. Wanita muda tersebut menyadari kekurangannya adalah tidak tegas sehingga kemampuannya mempengaruhi dan didengarkan didalam tim tidak berkembang. Kami berdua menyusun rencana tindakan perubahan yang akan meningkatkan kepercayaan dirinya. Selama beberapa minggu, kami membahas upaya peningkatan dan pengembangan diri. Bulan berikutnya, dia menunjukkan perubahan yang diamati oleh eksekutif senior, dan akhirnya mendapat promosi yang diinginkannya.

Sebagai catatan, saat Anda membantu rekan yang lain, Anda akan merasa hebat, dan mereka akan mengucapkan terimakasih atas bantuan Anda. Saya senang saat tim saya yang dulu masih berkabar tentang apa yang mereka lakukan di dalam tim, dan bagaimana mereka bekerja sama. Hal-hal baik yang pernah saya lakukan, diteruskan oleh mereka sampai sekarang dan itu membuat saya bersemangat untuk terus membimbing orang lain.


4. Pelajari bagaimana bekerja secara produktif dengan berbagai macam kepribadian yang berbeda.

Setiap dari kita pasti memiliki gaya komunikasi dan preferensi kerja yang berbeda. Dan biasanya ada beberapa orang yang memiliki kesulitan bekerja sama dengan yang lain. Semakin dini Anda mengenali orang-orang dengan karakteristik kepribadian tersebut, maka semakin banyak waktu yang Anda butuhkan untuk mengembangkan strategi agar bisa bekerja secara efektif dengan orang tipe tersebut.

Ini penting untuk Anda perhatikan, karena keadaan ini akan terulang kembali. Ada banyak hal yang bisa memicu perselisihan dan pertengkaran diantara sesama rekan kerja. Anda harus bisa bergaul dengan semua tipe rekan kerja, merangkul mereka semua dan menghilangkan perselisihan tersebut menjadi keterampilan Anda agar dipromosikan oleh manajemen.

Ingat pula bahwa hubungan itu berubah seiring waktu. Orang menjadi terampil, dipromosikan, atau pindah kerja ke perusahaan lain. Suatu hari mungkin Anda akan bergaul dengan orang yang pernah menjadi musuhmu di kantor, atau mereka pindah kerja ke perusahaan yang Anda impikan. Jadikan ini sebagai investasi hubungan, tetap berhubungan baik dengan mereka-meskipun ini tidak mudah.


5. Tetapkan batasan yang sehat dalam hubungan kerja.

Ada banyak yang beranggapan, bahwa dengan memberi jam kerja ekstra kepada perusahaan, akan lebih mudah untuk mendapat promosi. Bagaimanapun, untuk maju dan mengambil tanggung jawab lebih tidak berarti harus mengatakan 'Ya' pada semua pekerjaan. Ketahuilah mana hal-hal yang menjadi tanggung jawab Anda, dan mana 'Tidak' menjadi tanggung jawab Anda. Belajarlah diplomatis dan bijaksana dalam bekerja. Ada beberapa pekerjaan yang bisa Anda delegasikan ke rekan lain

Ada beberapa pekerjaan yang bisa Anda terima sebagai tugas sukarela. Jadikan itu sebagai kesempatan untuk memperluas jaringan, belajar keterampilan baru diluar zona nyaman Anda, agar Anda mendapat dukungan dan promosi dari eksekutif diluar divisi Anda.

Tapi hindari pekerjaan yang murni sukarela seperti membantu pesta kantor. Sebaliknya beri bantuan pada pekerjaan yang sifatnya mendatangkan pemasukan, yang meningkatkan efisiensi dan dampak positif bagi rekan kerja dan perusahaan Anda. Jangan segan mengatakan 'Tidak'. Meskipun Anda masih junior diantara para senior, bukan berarti Anda harus selalu mengambil pekerjaan yang ditawarkan kepada Anda.

Jika Anda secara konsisten melakukan langkah di atas, maka promosi akan datang langsung dari manajemen. Saat Anda dilihat sebagai sosok yang mampu memimpin rekan dan menunjukkan hasil yang memuaskan, saat promosi dibuka, maka Anda akan menjadi kandidat yang lebih disukai.

Senin, 01 Maret 2021

7 Ways to Boost Your Personal Brand

In the past, if you wanted to get publicity, you needed an agent. You had to schmooze, climb the ladder of fame, and find ways to get your name in the news.

Today in 2021, growing your influence is completely reversed. The ability to get attention and grow your online influence is available to everyone via social media. And it's about a lot more than a fancy elevator pitch at a networking event.

The problem is that (almost) everyone is trying to get the same attention and do the same way. There is a lot more competition when it comes to growing your influence. Just like a professional brand, you have to think strategically and appeal to your target audience.

In our experience observing brands during the past five years, we have learned a lot about helping people grow their exposure. In this article, we will look at five ways that you can create a personal branding strategy and influence using some of the same tactics.

 



1. Have an Interest, Cause, or Purpose

There's a reason this tip is the first on the list. Any person who wants to be influential in the world needs an interest, a cause, or a specific purpose that drives them. This is at the core of all strong personal branding and influencer marketing.

It's not enough to hope that people will just follow you because of who you are (at least in the beginning). You need to have some depth to your personal brand.

You are more likely to attract people to follow you if you are known for something specific. If you aren't sure where to start, then think about:

      • Your hobbies and passions in life
      • People you admire (and what it is about them you admire)
      • Goals that you want to achieve

Any of these will help you find what you want to talk about and share. Your interests can evolve, but if you're going to grow a following, you have to start with one.

For example, Rosanna Pansino who has 10 million subscribers on YouTube, built a strong online following around her passion for baking. She also frequently creates gluten-free and vegan recipes to appeal to a wider audience on Instagram and YouTube.

Even if you feel like you are copying somebody else's interests to begin, at least you are making a start. Begin sharing your interests, and talking about them. You can help others to learn more or to further a cause in some way.

 

2. Create a Look and Feel for your Brand

Business have a brand book that tells the company which colors, fonts, and logos to use when publishing. Some brands like Mailchimp, even have a specific way of writing their content that is congruent with its brand.

If you are unsure what colors and fonts might be right for your brand, you can always hire a graphic designer to help. They can create a logo, a color pallete, and even match specific imagery to your brand. Of course you can vary the colors and feel of what you post, but it's goog to have some parameters.

 

3. Learn to Write and Speak on Camera

Writing and speaking are two skills we all learn in school, but we don't think about improving them once we graduate. Learning to write your blog posts, and to speak well on video are two essensial skills if you want to grow your influence online.

Yes, of course, you can outsource these two tasks, but learning to do them yourself has some benefits. Writing is critical because it helps you to clarify your thinking. Also, written content that is on your blog has a better chance of appearing in Google results.

When it comes to video, being a fluent speaker on video helps to grow your influence. You can practice by just doing some daily vlogs or sharing something you have learned. The more often you speak on camera, the easier it will become.

 

4. Create a Schedule (and Stick to it)

One of the biggest secrets to growing a social media following is consistency. By posting a few days a week, every week, year after year, you will build an audience. If that sounds a little tedious, it's because it is.

Taking the time to create new written content, pictures, videos, and audios requires discipline. You have to plan ahead and then stick to your plan. The best way to do this is to create a content calendar that you know you can follow. Doing this in advance helps when you have a creative block and don't know what to post about.

There are a lot of content calendar templates available online, and something as simple as Google Spreadsheet with dates, content titles, and a brief overview will do.

Remember, if you want to grow, you have to post consistently. Not only do your follower grow if you post a lot, but so will your Google rankings.

You can do more in one or two years posting consistently than you will in five years posting occasionally.

 

5. Test Different Platforms

Every person has their favorite social media platform, but it's a mistake to just stick to one. Why? Because social media is always changing.

No matter how many followers you have, you do not own any account on social media. Therefore, if the platform changes, deletes your account, or starts to become less popular, you are the one who loses.

You might not like or understand a particular platform, but you can start to get a feel by posting on it a few times. See how your social media post has a different impact depending on the platform. Part of successful personal branding is to match your style to the right platform.

Many of the same people who follow you on one platform will begin to migrate and will likely follow you on another channel. Even if you love a specific social media app, and have had success with it, make sure to keep trying new ones and expanding your knowledge and reach.


6. Upgrade to Professional Photos

Images are a huge part of how people relate to you. Having high-quality professional-grade images helps your brand to stand out.

Everyone today has a cellular phone with a decent camera. And although you can get away with using your cellular phone for stories and some images, it's good to look at upgrading to a higher level. You can also get a Canva, Adobe Lightroom or Picsart to help do basic photo editing or creating amazing posters.

Here are three tips to better images:

      • Try to find decent lighting - natural diffused light is best.
      • Use the right angles - always put the camera up higher.
      • Avoid too many preset filters - they are hard to nuance the photos with.

High-quality photography is both an art and a science. You need to invest both money and time into building your skills and creating better quality images. In the beginning, you might need to hire somebody to do your first photoshoots, and then you can slowly.


7. Connect and Be Social

The final tip is one many people miss when they want to grow their influence. When you begin trying to build a personal brand, the best thing to do is to connect with others who share the same interests.

This doesn't mean you are only trying to connect to get something, but rather to give something. You should be genuinely interested in the posts of others and make an effort to follow, share, and comment.

If you come across someone who shares your same values or interests, they can often be a partner in growing your influence.

The more people you make an effort to connect with, the more you will see your influence grow. It might seem a counterintuitive way to do it, but over time you will see a benefit.


A personal brand takes time to develop, and you will likely start out copying what other people do. Over time you will find your voices and begin to grow your influence in your own way.

That's all from me, are you ready to boost your personal brand?

Cheers

Minggu, 03 Januari 2021

Knowledge is Power

     

        Hello, how was your year-end vacation?

Have you made any resolutions for 2021? I've made my resolution, which is I wanted every week can post new articles on the blog Cregit Indonesia, provide a broader and better digital consulting service to the community, and many other things. For those of you who have not or are still confused to make a resolution in 2021, hopefully this article can give a little enlightenment.

I found an interesting thing that I got when I visited the bookstore yesterday afternoon. While walking among the bookshelves, I was reminded of one of the quotes that said "Knowledge is Power". You must have heard that quote, didn't you? My teacher in high school said that books are a source of knowledge. I agree with the quote. Nowadays we can gain knowledge from anywhere. It could be from a variety of sources. Book one of them. By reading a lot of books, we're learning. By learning we understan. By understanding we become knowing. This includes knowing what we are like, what we want in life and how we achieve our goals.

So, for final year's students, if you want to have a good future, you have to understand what you're like. You start preparing and shaping your future started from a lot of reading. For example, if you are a student majoring in medicine, you deepen medical science by reading a lot of health literature or journal from various methods that later enrich your insights when facing health problems experienced by your patients. So you can provide the best medical advice and treatment for your patients. That way you will succeed in becoming a doctor because your patients are cured because of your ability to analyze and diagnose diseases.

Like me today, want to have an advertising business in the next 2 years. I started by reading books related to advertising, such as the history of the largest advertising company in Indonesia, leading advertising figures, technical matters in advertising, and so on. After all, now there are many good books that can be downloaded for free. Well, what are you waiting for? Know yourself so that's how you know your power.

 

That's all from me, good luck finding strength in you. We'll meet again in the next article. Cheers, Lusia. 

 

 

       

Minggu, 07 Juni 2020

Tips Sederhana Untuk Menggapai Mimpi Kamu!

Hai semuanya!

Artikel kali ini rencananya akan terbit pada Minggu ke 2 Juni, namun dikarenakan saya sudah tidak sabar untuk membagikannya kepada kalian. Berhubung ide menulis sedang deras-derasnya, sehingga saya pikir ini saat yang tepat untuk membagikan apa yang saya pikirkan.

Minggu kemarin saya menemukan beberapa inspirasi baru disaat sedang menghabiskan akhir pekan di rumah aja-sesuai anjuran pemerintah ☺. Hal yang saya dapatkan saat itu adalah :

  • Saya semakin mendekatkan diri kepada Tuhan sang Pencipta.
  • Saya  memulai channel Youtube baru.
  • Saya mencapai target penghasilan sesuai yang aku perkirakan.


Hal yang saya dapatkan ini membuatku memikirkan lagi tentang proses yang saya lalui setiap kali saya ingin mencapai suatu tujuan tertentu.

Jujur saja, saya bukanlah orang yang cukup gigih dalam memperjuangkan sesuatu. Juga sering merasa kewalahan dalam melakukan sesuatu, ditambah lagi saya sering mengalami naik turun mood yang berimbas pada seringnya tujuan tersebut tertunda dari waktu yang diharapkan.

Tapi dari kekurangan yang saya miliki, saya belajar untuk memperbaiki kekurangan tersebut dengan melakukan proses yang seperti berikut, yaitu :

  • Menyusun semua tujuan-tujuan/rencana-rencana yang ingin saya capai ke dalam selembar kertas.
  • Menulis langkah-langkah yang harus dilakukan, tahapan-tahapan yang mesti dilalui/dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Menyusun time line yang dibutuhkan untuk melakukan langkah-langkah tersebut, entah seminggu, 2 minggu, sebulan, setahun.
  • Dan kemudian rencana tersebut dipindahkan ke kalender - saya biasanya menggunakan Google Calendar - sesuai tanggal dan waktu yang sudah saya tentukan, sehingga nantinya kalender ini akan mengingatkan saya untuk disiplin melakukan aktifitas sesuai waktu dan tanggal yang sudah ditetapkan.


Kelihatan simple? Memang.
Saya kasih contohnya ya.

Contohnya, saya ingin menjadi seorang content writer paruh waktu yang menghasilkan pendapatan layaknya pekerjaan penuh waktu. Jadi proses yang sebaiknya saya lakukan seperti ini :

Tujuan : Saya ingin menjadi content writer paruh waktu yang menghasilkan sedikitnya Rp 3.000.000,- sebulan.

Langkah yang perlu dilakukan : Saya perlu mengambil kursus content writing, rajin menyimak media sosial, menonton video Youtube, membaca artikel yang berhubungan dengan content writing, belajar membuat content writing, lalu mengajukan lamaran kerja content writing paruh waktu ke beberapa penyedia kerja paruh waktu.

Waktu yang dibutuhkan : selama 6-8 bulan

Bagaimana menyusunnya di kalender :
Minggu 1 setiap pagi dan malam hari di akhir pekan mengikuti kursus content writing.

Minggu 2 setiap pagi dan malam hari di akhir pekan menonton video di Youtube yang berhubungan dengan content writing.

Minggu 3 membaca artikel tentang penulisan content writing setiap pagi dan malam hari di akhir pekan.

Minggu 4 latihan membuat content writing ke media sosial setiap pagi dan sore hari di akhir pekan.


Seperti itu. Lakukan dan ulangi sampai bulan ke 6 atau 8. Hingga di akhir bulan ke 6/8, kamu siap untuk menerima pekerjaan sebagai content writer paruh waktu.


"Mimpi akan menjadi kenyataan disaat kamu memiliki tujuan dengan rencana yang tersusun rapi bersamanya"


Ayo, kejar mimpimu!

Selasa, 26 Mei 2020

Dikejar Dollar Dimasa Pandemi

Hallo guys,

Judul artikel ini sepertinya bombastis banget yah? Dikejar Dollar dimasa Pandemi? Apa mungkin? Impossible pasti katamu. Not at all ya, karena memang ini adalah apa pengalaman sendiri sejak pandemi menghantui kehidupan manusia di awal 2020, termasuk aku.

Ternyata, masa pandemi membawa hikmah luar biasa bagi aku seorang ibu yang kesehariannya hanya main sosial media. Karena pandemi, otomatis pekerjaan dihentikan, aku nonjob dan harus rela tinggal di rumah aja, sesuai anjuran pemerintah dan tenaga kesehatan, dan bahkan enggak punya penghasilan sama sekali. Aku yang biasa megang duit gaji tiap akhir bulan pastinya kaget dong, karena ga punya penghasilan sama sekali. Mana harga kebutuhan hidup sejak pandemi menjadi lebih mahal. Aku cuma bisa sedih dan cemas, memikirkan nasib diriku dan masa depan keluarga kecilku.

Biasanya jam 8 pagi sampai jam 5 sore aku kerja di kantor, mengurusi masalah HR yang sehari-hari merupakan tanggung jawabku. Sejak pandemi ini, otomatis kantor pindah ke dapur, kasur dan meja belajar. Karena anak-anak sejak bulan Maret diputuskan oleh pihak sekolah agar belajar di rumah. Makin stress dan kebingungan lah diriku meratapi pandemi ini. Bayanganku dan hampir semua orang, inilah tahun kiamat, seolah-olah pandemi ini akan mencabut nyawa semua orang. Apalagi media online, cetak dan elektronik setiap saat mengumumkan korban Covid bertambah dan meninggal.

Oke, cukup 2 bulan aku berperang dalam batinku, antara mau menyerah dengan keadaan atau bangkit melawan. Aku pilih opsi kedua. Stay at home yang mulai terasa membosankan aku ubah dengan mengikuti berbagai kursus online yang banyak tersedia gratis. Tinggal pilih sesuai minat dan kemampuan. Aku mulai mengubah pola hidupku, karena aku tidak bisa menerima situasi seperti ini setiap hari. Jadi yang aku lakukan adalah :

  1. Menyusun ulang jadwal dan rutinitas harian.
  2. Mencari informasi ide kegiatan yang bisa dilakukan ibu dan anak di rumah.
  3. Mencari informasi hal yang bisa dipelajari  yang bisa menambah penghasilan.
Dan aku merasa takjub, lebih tepatnya merasa menyesal 2 bulan menghabiskan waktu dengan menyesali diri sendiri. Sementara dari ke 3 hal yang aku lakukan tersebut, aku bersyukur bisa mendapatkan banyak hal positif dan berharga, meski bisa dibilang cukup tertinggal.

Jadi, apa saja sih yang aku dapatkan? Well, aku akan bahas kemudian di bagian ke 2. So, stay tune ya guys.